Selasa, 12 Januari 2016

Yogyakarta memiliki banyak lokasi yang menyajikan panorama senja yang menawan. Kali ini saya akan membahas keindahan Embung Ngelanggeran Yogyakarta sebagai referensi anda menikmati dan memburu senja. Embung berarti bendungan/ danau dalam bahasa jawa. Ngelanggeran adalah daerah letak embung ini, satu kompleks dengan gunungapi purba Ngelanggeran.

 Embung Ngelanggeran
Embung Ngelanggeran

Embung Ngelanggeran terletak di kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Perjalanan dari kota Yogyakarta kurang lebih membutuhkan waktu 1,5 jam. Jalan termudah untuk mencapai lokasi ini adalah anda mengikuti Jalan Wonosari --> Ikuti jalan sampai jalan menanjak ke perbukitan --> Anda akan mendapati percabangan jalan, ambil jalan ke kiri --> Ikuti jalan, anda sudah dapat melihat banyak tanda ke arah Ngelanggeran --> dari jalan utama ini anda masih harus masuk melalui jalan perkampungan selama 15-30 menit. Walaupun jalan perkampungan tidak terlalu luas, tetapi kualitas jalan sudah lumayan baik dengan pengaspalan yang sudah mulus. Setelah melewati jalan aspal perkampungan, perjalanan anda belum berakhir, anda harus melewati jalan berbatu untuk mencapai Embung Ngelanggeran Yogyakarta. Jalanan ini berwarna putih terang karena dibuat dari batuan kapur yang banyak terdapat di daerah sekitar.

Setelah melewati jalanan berbatu, anda sudah dapat melihat Embung Ngelanggeran Yogyakarta di atas perbukitan. Karena jalanan yang cukup berbatu dan sempit, kendaraan yang dapat menjangkau obek ini adalah moto dan mobil. Sedangkan untuk bus sampai saat ini belum bisa karena sempitnya jalanan. Area perkir kendaraan sudah tersedia dan cukup luas. Fasilitas pendukung seperti musholla juga sudah tersedia dengan baik.

Letak embung ini di atas bukit sehingga anda dapat melihat pemandangan dari sudut 360 derajat. Panorama sore dengan angin yang berhembus memang syahdu untuk dinikmati dengan keluarga dan pasangan anda. Untuk mencapai embung, anda harus berjalan mendaki kurang lebih 500 meter dari area parkir. Usul punya usul, embung ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitar, terutama untuk kepentingan pertanian. Hal ini dikarenakan daerah Gunungkidul banyak yang mengalami kekurangan air karena bentuk lahannya perbukitan kapur.

Baru kemudian karena loakasinya yang indah didukung panorama alam yang asri maka berkembanglah menjadi lokasi wisata. Usahakan jika anda ingin mengunjungi lokasi ini datanglah agak sore sehingga tidak panas dan tidak terlalu lama meununggu petang. Jika anda ingin menikmati matahari tenggelam yang sempurna, usahakan datanglah di hari yang cerah tak berawan.
Sambil menunggi langit berubah jingga, anda bisa berjalan-jalan ke beberapa area di Embung Ngelanggeran Yogyakarta. Di atas embung masih ada puncak bukit yang teduh dan nyaman untuk duduk sambil bercengkerama. Oh iya, harga tiket yang harus dibayarkan untuk memasuki area Embung Ngelanggeran Yogyakarta adalah sebesar IDR 4.000 per orang.

Langit sudah semakin jingga dan matahari makin mendekati peraduannya. Saat inilah kuambil kamera saku untuk mengabadikan matahari tenggelam. Kebetulan hari ini langit lumayan cerah sehingga pemandangan sunset sangat memukau. Gradasi warna dari gelap dibelakangku, langit biru, jingga, merah, dan kuningnya percak matahari menjadi lembut saat menempa mata dan lensa kameraku.

Sunset Ngelanggeran
Sunset Ngelanggeran

Sore itu tidak hanya aku, ada lumayan banyak yang berwisata ke area ini, baik tua maupun muda. Semua mata terpana dengan panorama senja Embung Ngelanggeran Yogyakarta yang lembut. Cahaya pengabisan matahari hari itu menyisakan kenangan manis.

Setelah puas bermain di Embung Ngelanggeran Yogyakarta, tak terasa waktu sudah gelap dan menuju maghrib. Setelah beribadah sholah maghrib saya langsung pulang agar sampai di Yogyakarta tidak terlalu malam. Perjalanan pulang langit sudah gelap sehingga harus lebih hari-hati mengingat penerangan jalan masih kurang, jalan yang berbatu, dan tebing di kiri kanan jalan.

0 komentar:

Posting Komentar