Selasa, 12 Januari 2016

Bali adalah tujuan wisata internasional yang sangat menawan. Sebagian besar penduduknya beragama hindu. Kebudayaan mereka pun tidak jauh dari aroma agama hindu yang asal muasalnya dari tanah india. Salah satu hari besar yang dirayakan masyarakat hindu adalah Nyepi. Pada hari ini tersebut semua aktivitas di bali terhenti total. Begitu pula dengan sebagian besar fasilitas yang terdapat di bali, seperti bandara. Bandara Bali Tutup di Hari Nyepi 2016, tepatnya pada tanggal 9-10 maret 2016, hari rabu dan kamis. Bandara akan mulai ditutup pada pukul 6 pagi tanggal 9 maret sampai pada pukul 6 pagi pada tanggal 10 maret.

Bali Nyepi
Bali Nyepi
Begitu pula dengan kapal ferry menuju dan meninggalkan bali akan berhenti beroperasi. Hari nyepi adalah hari tahun baru hindu yang menggunakan perhitungan kalender bulan caka. Tahun ini adalah 1938 caka. Berebda dengan perayaan tahun baru kebudayaan lain, di Bali merayakan dengan cara berdiam diri selama hampir 24 jam tanpa beraktivitas dan keluar rumah.

Penduduk hindu bali akan bermeditasi dan berdoa di rumah peribadatan. Hari nyepi menjadi hari yang digunakan untuk berintrospeksi terhadap segala hal yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Seluruh jalanan bali akan sangat berbeda seperti biasanya yang sangat ramai pengunjung. Pada hari tersebut akan sunyi dan hanya beberapa petugas yang mengawasi keamanan dan menastikan perayaan nyepi berjalan dengan aman dan nyaman. Untuk kepentingan gawat darurat, beberapa fasilitas seperti rumah sakit masih beroperasi.

Selain Bandara Bali Tutup di Hari Nyepi, seluruh penjuru bali akan disepikan, tidak boleh ada wisatawan yang berlibur di pantai atau jalanan. Para wisatawan yang terlanjur sudah berada di bali dapat tetap beraktivitas di dalam hotel atau villa.

Sebelum tahun baru nyepi atau disebut “Tawur Kesanga atau Pengerupuk”, rumah dan area pedesaan akan dibersihkan. Makanan untuk anggota keluarga disiapkan sehingga peribadatan pada hari nyepi menjadi intim. Mereka juga membuat persembahan kepada roh jahat yang biasa digambaran sebagai raksasa dengan mata yang mengerikan yang diebut ogoh-ogoh sebagai simbol Bhuta Kala.

Persembahan diletakkan di jalanan utama untuk menarik roh jahat. Setelah roh jahat terpikat oleh persembahan maka sesepuh adat atau pimpinan agama hindu akan mengutuk mereka dan memaksa untuk pergi meninggalkan desa. Semua penduduk turut serta dalam ritual pengusiran roh jahat dengan melempar berbagai benda, membunyikan klakson, dan membuat kegaduhan untuk menakuti roh jahat. Setelah ogoh-ogoh diarak keliling desa ritual selanjutnya adalah membakar ogor-ogoh yang disebut sebagai “Ngrupuk”. Prosesi pembakaran ogoh-ogoh dilakukan di pantai.

Agama hindu bali walaupun berasal dari India tetapi mempunyai sedikit perbedaan. Asal muasal hindu bali adalah dari kerajaan majapahit pada abad 14 di jawa timur. Agama hindu telah bercampur dengan kearifan lokal seperti tradisi lokal, animisme, dinamisme, dan penyembahan nenek moyang. Sebenarnya, perayaan tahun baru nyepi dimulai dua hari sebelum hari utama, yaitu upacara Melasti. Ratusan penduduk hindu akan pergi dari pura menuju sungai atau pantai untuk melakukan pembersihan jiwa. Setiap orang memakai pakaian tradisional dan mengkuti prosesi sejak pagi hari. Para wanita membawa sesembahan berupa buah, nasi, dan makanan lain, yang dibawa diatas kepala. Upacara akan berlangsung sampai malam hari yang dilaksanakan di dalam desa.

Hari selelah hari nyepi disebut “Ngembak Geni”. Setelah hari dimana mereka disucikan dan melakukan pengekangan diri, ritual ini dilakukan dengan cara penduduk saling mengunjungi satu sama lain untuk saling bermaaf-maafan. Untuk mengantisipasi Bandara Bali Tutup di Hari Nyepi,  anda yang ingin merasakan sensasi lain saat berwisata di bali, berkunjung di bali beberaa hari sebelum nyepi sampai hari nyepi berakhir akan menjadi pengalaman tersendiri.

0 komentar:

Posting Komentar