Minggu, 07 Desember 2014

Pernakah kamu mendengar kuliner dengan nama sate klatak. Sate klatak adalah salah satu ikon kuliner di Yogyakarta. Berbeda dengan jenis sate yang lain, sate klatak adalah daging kambing yang ditusuk jeruji sepeda. Ini adalah pertama kali saya mencoba sate klatak. Saat berjalan-jalan di daerah selokan mataram saya memutuskan mampir ke warung Sate Klatak Pak Jede. Alamatnya adalah di Jalan Notogaten No.46, Yogyakarta.

via penadigitalindonesia.files.wordpress.com

Potongan daging kambing yang dipanggang akan matang sempurna karena jeruji akan memangganggnya dari dalam. Potongan daging yang cukup besar akan matang sempurna. Sate klatak disajikan bersama kuah kare dan sambel kecap secara terpisah. Selain menyediakan sate klatak, warung ini juga menyediakan olahan daging kambing, seperti Tongseng, Sate Kambing, Tengkleng, Kicik, dan Nasi Goreng Kambing. Yang cukup menarik perhatian saya adalah kuliner Kicik. Kicik adalah sejenis tongseng dengan kuah sedikit. Harga sate klatak adalah IDR 20.000, begitu juga Tongseng, Sate Kambing, Tengkleng, dan Kicik. Sedangkan nasi goreng kambing IDR 22.000. Minuman yang tersedia adalah Teh Panas Gula Batu, Es Teh Cencem, Jeruk Panas Gula Batu, Es Jeruk Peras, dan Air Mineral dengan harga masing-masing IDR 4.000. Sate Klatak pak Jede buka dari jam 11.00-23.00 WIB.



Kali ini saya memesan Sate Klatak dan Tongseng. Harga di atas belum termasuk nasi putih. Tidak begitu lama sampai pesanan saya siap untuk disantap. Kesan pertama adalah kenapa sate klataknya cuma dua tusuk. Tetapi setelah dimakan ternyata dua tusuk itu sudah cukup mengisi perut yang kelaparan. Sate tengkleng panas yang disajikan bersama nasi hangat sangat nikmat, dipadukan dengan sambel kecap semakin sedap. Begitu pulang dengan Tongseng kambingnya. Kuah pekatnya lumayan pedas dan menggoyangkan lidah siapapun yang mencobanya.

via penadigitalindonesia.files.wordpress.com

Bagi anda yang tertarik tentang sejarah sate klatak dapat melihat gambar ini. Sebenarnya sate klatak sudah lama ditemukan, akan tetapi baru beberapa tahun terakhir booming dan menjadi ikon baru kuliner di Yogyakarta.



Jika anda tertarik untuk berwisata di Jawa dan Bali dengan nyaman dan terpercaya dapat menghubungi Amerta Edutravel


Rabu, 03 Desember 2014

Tidak terasa sudah 3 hari saya berada di Thai Diamond Land, Kaeng Krachan. Saya akan merindukan momen sejuknya suasana dan lucunya anjing terlatih itu “whitte” dan “brownie”. Nama itu kami berikan karena mereka berwarna putih bersih dan coklat. Kami akan kembali menuju kota Bangkok dengan segala keramainannya. Bagaimanapun itu, live must go on bradaa,,,. Pengen tau lanjutan keseruan dari cerita Pesona Wisata dan Kebudayaan Thailand Jilid 3, tancap mang

Kaeng Krachan National Park
Sebelum saya benar-benar meninggalkan Kaeng Kracahan, saya bersama rombongan mengunjungi Kaeng Krachan National Park. Taman nasional ini adalah salah satu yang terbesar di Thailand. Saya mengunjungi destinasi ini secara singkat. Saya melihat-lihat dari daerah dataran tinggi dimana depan saya merupakan basin yang sangat luas dimana flora faunanya dilindungi oleh pemerintah Thailand.

Kaeng Krachan Thailand
Kaeng Krachan Thailand


Dalam basin yang luas saya dapat melihat secara 360 derajat. Waww, sunggung mengagumkan melihat pegunungan, ngarai, sungai yang membelah serta hewan yang sedang beraktivitas di bawah sana. Di sini terdapat pula danau yang saya perkirakan merupakan hasil aktivitas tektonik. Hal tersebut ditunjukan dari lapisan batuan di tepi danau yang miring.

Heritage Hotel
Welcome back to Bangkok. Setelah perjalanan jauh saya kembali ke kota Bangkok dengan selamat. Kami langsung check in di Heritage Hotel Silom, berseberangan dengan hotel sebelumnya I-Residence. Hotel ini juga tidak kalah nyaman, dengan minibar di lantai dasar kami dapat menikmati sarapan dan sekedar minum-minum. Saya sempat mencoba kolam renang di lantai atas hotel ini. Weheyyy, berenang di ketinggian sambil melihat orang berlalu-lalang cukup mengesankan. Gedung-gedung yang lebih tinggi dapat kita lihat lebih dekat, dihiasi jalur BTS yang melintas di udara kota Bangkok. Di lantai atas tidak hanya terdapat kolam renang tetapi juga terdapat minigym. Bagi anda yang ingin menjaga kebugaran boleh mencoba fasilitas yang satu ini. 

Chatuchak
Sorenya saya memutuskan untuk mengunjungi beberapa destinasi yang belum saya coba di Bangkok. Saya melaju menggunakan BTS menuju pasar Chatuchak, sebuah pasar tradisional Thailand yang menjual berbagai macam souvenir. Banyak sekali pilihan dan banyak pula pedagang yang menjajakan jualannya. Latihlah kemampuanmu untuk menawar harga agar mendapatkan harga terbaik. Saya semacam es lilin yang unik, yaitu lubang memanjang diisi dengan cairan untuk kemudian membeku dan ditusuk dengan lidi. Saya juga mencoba jajanan jalanan Thailand, berupa teh thailand, cumi dan beberapa gorengan. Hmmmm, the taste of Thai. Saya juga mengunjungi mall di Bangkok. Tak berbeda jauh dengan mall yang ada di Indonesia, sentuhan modern membuat mall di bangkok menjadi terlihat mewah. 

Pasar Chatuchak Thailand
Pasar Chatuchak Thailand

Tomyum Usman
Laparrrr, sudah seharian berjalan-jalan membuat perut saya meraung meminta asupan gizi. Saya mendapat rekomendasi dari teman tentang Tomyum Usman yang halal. Memang jaraknya agak jauh tetapi kapan lagi saya akan ke sana, tanpa buang waktu saya melaju membelah Bangkok menuju alamat yang diberikan teman saya. Sukumvit, Soi 22, hanya itu yang saya ketahui tentang lokasi Tomyum Usman. Sukumvit itu adalah nama jalan, sedangkai Soi berarti gang. Setelah sampai di terminal BTS Sukumvit kami berjalan mencari gang nomer 22. 

Usman Thai Food
Usman Thai Food
Setelah berjalan kurang lebih 30 menit dengan perut lapat dan hampir putus asa akhirnya kami sampai di lokasi. Ohhhh, Usmannn, kami laparrrr. Sesampainya di kedai yang cukup mungil, kami memesan beberapa menu sambil berbincang dengan pemilik kedai. Pak Usman adalah orang Malaysia yang sudah lama tinggal di Thailand. Dia mampu berbahasa Indonesia dengan mudah sehingga pembicaraan kami menjadi lancar dan lepas.

Kedai ini tidak hanya menjual makanan, tetapi juga souvenir berupa bumbu tomyum dan teh thailand sachet. Saya membelinya sebagai oleh-oleh, siapa tahu saya kangen masakan Thailand saat sudah sampai di Indonesia.
Thailand adalah negara kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja. Di semua uang baht kamu akan menemukan gambar raja, begitu pula di berbagai sudut kota. Foto raja dengan permaisurinya dipajang megah dengan taman yang kecilnya. Sosok raja sangat dihormati oleh masyarakat Thailand. Keren sih, jadi ketahuan kalo ada di thailand, selain tulisan super kritingnya, hehehe. Ini dia cerita Pesona Wisata dan Kebudayaan Thailand Jilid 2

Foto Raja Thailand
Foto Raja Thailand

Pharmacy Art and Counterfeit Goods Museum
Hari ketiga saya di Thailand saya mengunjungi museum seni di Bangkok, tepatnya di Mall Tokyu. Pameran seni bertemakan obat-obatan dan barang tiruan. Terdapat banyak lukisan yang mengisahkan bahaya obat secara berlebihan. Ada pula pameran baju dan asesoris yang orisinil dengan tiruannya. Anda dapat mengaksesnya menggunakan BTS. Bangunan ini mempunyai bentuk melingkar dengan jalan menanjak di pinggirnya, seperti jalan di pegunungan. Bagi anda yang tidak ingin berjalan, terdapat pula fasilitas lift. Di gedung ini terdapat banyak pameran karya seni, mulai dari lukisan, video, dan patung. Sumber karya seni ini bermacam-macam, dan saya menemukan beberapa karya seni dibuat oleh seniman Indonesia.



Cuaca Bangkok cukup panas terik. Maka siapkanlah krim tabir surya agar kulitmu tidak terbakar. Makanan mereka agak berbeda dengan rasa makanan Indonesia, tetapi nikmatilah, karena nanti saat kembali ke tanah air kamu akan merindukan anehnya makanan Thailand.
Hari ketiga tidak banyak tempat wisata yang saya kunjungi, tetapi hanya terbatas berputar-putar di kota Bangkok. Hal ini membuat saya paham nama-nama lokasi yang sebelumnya asing.

Menuju Kaeng Krachan
Hari keempat saya checkout dari I-Resicence untuk menuju Kaeng Krachan. Perjalanan memakan waktu hingga 3 jam menggunakan bus. Bersama rombongan kami berbondong-bondong menaiki bus pariwisata tingkat dan memenuhinya dengan koper. Kami akan berada di Kaeng Krachan selama tiga hari.

Pantai Asing
Dalam perjalanan menuju Kaeng Krachan bus berhenti di seberang pantai yang tak kami ketahui namanya. Pantainya cukup unik, jalan beraspal memanjang sejajar dengan bibir pantai yang berjarak hanya 20 meter. Kami beristirahat sebentar dengan bermain-main di pantai untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata Rumah Tanah.

Pantai Asing Thailand
Pantai Asing Thailand

Rumah Tanah
Iya, rumah di daerah ini dibuat dari tanah liat yang dikeraskan. Mula-mula, tanah liat basah dicampur dengan kulit padi, diolah, dan dikeringkan di bawah terik matahari.
Setelah kering, batu-bata tanah ini digunakan untuk membangun rumah. Kemudian, rumah akan dihaluskan dengan tanah liat pula, mungkin dengan racikan-racikan tertentu. Dinding-dinding rumah tanah ini dihiasi dengan berbagai ornamen gambar yang fantastik.

Rumah dari Tanah Thailand
Rumah dari Tanah Thailand

Daerah tersebut saya perkirakan adalah daerah kering yang jarang terjadi hujan. Saya dapat mengatakan seperti ini karena hawa udara yang kering, tanah-tanah yang kering dan tandus, dan banyak ditemukan pohon jati. Bisa dibayangkan jika rumah tanah dibangun di daerah yang sering hujan, maka rumah tanah akan mudah tererosi dan rusak oleh air hujan. Walaupun seperti itu, penataan ruang tempat wisata ini bagus sehingga dapat dibuat bungalo-bungalo dengan taman kecil yang akan mendinginkan suasana terik di siang hari.

Peace Garden
Setelah selesai menikmati suasana di rumah tanah kami melaju “Peace Garden” di Kaeng Krachan. Taman ini meliputi daerah tandus di pegunungan. Kita akan melakukan penanaman pohon agar daerah ini tidak lagi tandus. Suasana di taman ini mirip dengan suasana di pegunungan tinggi Indonesia, misalkan di pegunungan serayu. Di taman ini kita akan menemukan beberapa keramik yang ditanam bertuliskan kata-kata bijak. Mungkin ada puluhan keramik yang tersebar di peace garden ini.

Peace Garden Thailand
Peace Garden Thailand


Thai Diamond Land
Seusai berpanas-panas ria di peace garden kami menuju resort Thai Diamond Land di Kaeng Krachan. Desain resort ini sangat asri dengan danau besar yang berada di tengahnya. Rumah-rumah kecil lengkap dengan kamar mandinya berada tersebar di seberang danau dengan pohon besar di kiri dan kanannya. Kami akan menginap di sini selama 3 malam. Pengelola resort menyediakan mobil seperti mobil golf untuk mengangkut pengunjung dan barangnya ke resort yang tersebar letaknya. Setiap makan kita harus menuju gedung utama di sebelah danau. Meja makan diletakkan di seberang danau secara berjajar. Rasanya sungguh nikmat menyantap makanan bersama teman di seberang danau besar. Apalagi kadang terdapat anjing resort lucu menyambangi kita dengan jahilnya.

Thai Diamond Land Resort Thailand
Thai Diamond Land Resort Thailand
Pagi hari terasa berkesan saat berjalan melingkari danau ini, ditemani anjing terlatih yang berlari kesana kemari dan kicauan burung yang berhasrat menyambut hari. Resort ini juga menyediakan taman bermain, taman bunga, dan kolam renang. Sungguh fasilitas yang mengagumkan karena ternyata pemilik resort ini adalah salah satu orang terkaya di Thailand. Beliau sempat memberikan petuah kepada kami untuk selalu bekerja keras dan menghargai orang tua kita. 2 hal tersebut adalah kunci utama bagi seseorang yang ingin mencapai kesuksesan.

Selasa, 02 Desember 2014

Haloww, kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan saya di Thailand. Perjalanan saya meliputi kota Bangkok dan Kaeng Krachan. Saya berada di Thailand kurang lebih lima hari, buka hanya sekedar berlibur, tetapi juga mengikuti forum internasional. Akan ada beberapa destinasi menarik di Thailand yang saya kunjungi dan juga pengalaman yang tak terlupakan. Siap-siap saya beberkan Pesona Wisata dan Kebudayaan Thailand

Makan di Bandara
Saya sampai di bandara Suvarnabhumi kurang lebih pukul 19:00 waktu setempat. Setelah menahan lapar selama perjalanan maka saya langsung mencari makanan di kantin bandara. Saya mencari-cari makanan yang halal akhinya dapat juga saya temukan. Biasanya warung yang menjual makanan halal akan mencantumkan lambang halal dalam huruf arab. Entah apa yang saya makan tidak peduli, yang penting bisa mengobati laparnya perut, hahaha. Kesan pertama mencicipi makanan Thailand adalah bumbu kari dan daun basilnya sangat kuat. Hampir semua kuliner khas Thailand mempunyai aroma yang serupa.
Makanan Halal Thailand
Makanan Halal Thailand


Narai Hotel
Malam pertama saya menginap di Narai Hotel, Silom. Lobi hotel ini cantik dengan bunga dan taman kecil ditengahnya. Desain hotel mengambil tema 90an di kamar dan lobinya. Uniknya, hotel ini masih menggunakan kunci pintu biasa, sedangkan sudah banyak hotel yang menggunakan kunci kartu. Kasurnya empuk dan nyaman untuk melepas lelah setelah seharian melakukan perjalanan udara.

Narai Hotel Bangkok
Narai Hotel Bangkok

Harga kamar yang kita bayar sudah termasuk biaya untuk sarapan. Saatnya sarapannnn,, saya makan banyak buah-buahan sebelum melalap makanan utama agar stamina tubuh kembali fit dan siap melakukan aktivitas seharian. Siangnya saya melakukan aktivitas penuh di Chulalongkorn University. Univeristas ini meruapakakan universitas terbesar di Thailand. Lokasinya berada di jantung kota Bangkok yang padat. Walaupun seperti itu, luas lahan yang dimiliki mampu dikelola menjadi banyak taman sehingga lingkungan kampus terasa sejuk dan asri. Saya juga sempat berbincang-bincang dengan mahasiswa setempat. Uniknya di Thailand, pelajar dari jenang dasar sampai perguruan tinggi mempunyai seragam yang sama, kemeja putih dan bawahan biru tua. Muka mereka juga tidak jauh dari orang Indonesia, hanya cenderung lebih putih.

Sarapan di Narai Hotel Bangkok
Sarapan di Narai Hotel Bangkok

I-Residence Hotel
Malam selanjutnya saya berpindah ke I-Residence Hotel di daerah Silom juga, ckckckck, berasa banyak duit ya (alhamdulillah dapet akomodasi gratis). Hotel dengan desain modern minimalis ini mendesain interiornya dengan baik dan modern. Saya tidak ingin malam saya di Thailand berlalu dengan hanya tidur, maka saya memutuskan untuk berjalan-jalan ke daerah pasar malam di dekat Silom, tepatnya di Phipat.

Di sini kamu akan menemukan berbagai macam barang dagangan dengan perdagang yang berjejer persis seperti malioboro. Cuma bedanya, di Phipat dijual secara bebas dan vulgar berbagai barang yang berbau seksual. Mulai dari CD porno dengan cover yang porno banget sampai alat bantu seks yang beranega ragam bentuknya, haha. Dan, dan, di gang-gang sempit kamu akan menemukan orang menawarkan pertunjukan Pimpong Show. Awaasss, ini bukan kompetisi bermain tenis meja, melainkan pertunjukan striptis ala Thailandd, ahaiiii.

Setelah puas melihat malioboro ala Thailand dan malam semakin larut maka saya memutuskan untuk kembali ke hotel untuk beristirahat. Jarak ke hotel tidak terlalu jauh, sekitar 20 menit dengan berjalan kaki.
Satu lagi kuliner di Yogyakarta yang wajib dicoba anda pecinta kuliner. Nasi uduk bu bibit yang beralamat di Jalan Monjali 141, Yogyakarta siap menggoyang lidah anda. Posisi warung berada di barat jalan dengan warna mencolok hijau. Warung ini berfokus pada kuliner nasi uduk dengan lauk bebek, ayam kampung, dan ikan-ikanan.


Nasi Uduk Bu Bibit memberikan beberapa paket, yaitu paket Bebek, Ayam Kampung, Nila, dan Lele. Anda akan diberikan satu wadah nasi uduk panas yang diperbolehkan bagi anda untuk menghabiskannya. Saat ini saya mencoba paket bebek dengan harga IDR 20.000 per paketnya, sedangkan ayam, nila, dan lele masing-masing IDR 18.000, 15.000, dan 10.000.

Saya datang ke warung menjelang tutup, yaitu pukul 20.00 WIB. Saya harus menunggu kurang lebih 30 menit sampai hidangan siap saya santap. Kesan pertama yang saya tangkap adalah porsinya yang besar dan nasi yang masih panas mengepul, wuuuuwww, sungguh mengundang selera makan. Anda juga akan mendapatkan lalapan lengkap dengan sambelnya. Untuk minumannya berupa es teh/ teh anget sudah termasuk dalam paket, akan tetapi bagi anda yang ingin minuman lain tersedia pula jus dan berbagai olahan minuman.

Daging bebeknya masih panas dengan warna kecoklatan. Daging bebeknya terasa gurih dan lembut digigit. Tulang rawannya renyah dan dapat dimakan dengan dicocol sambel rahasia bu bibit. Nasi uduknya juga tak kalah nikmat, paduan bebek panas dengan nasi uduk yang hangat membuat malam saya terasa sempurna. Jangan ragu-ragu untuk menambah nasi karena anda berhak untuk menghabiskannya.

Warung Nasi Uduk Bu Bibit cukup luas dengan konsep lesehan khas jogja. Bagi anda yang membawa mobil jangan ragu karena terdapat area parkir yang tersedia. Lokasi warung dekat dengan perempatan lampu merah jembatan UGM. Kesan saya mencoba kuliner di tempat ini adalah maknyossss, istimewa. Anda dijamin tidak akan kecewa.

Salam Pro Travelista!

Baca juga: Tempat Ngopi Paling Asik di JogjaKuliner Sate Klatak Yogyakarta
Kali ini saya akan mereview salah satu tempat wisata di kota Batu, Malang, yaitu Wisata di Air Terjun Cobanrondo. Wisata ini terletak di daerah Pujon, Malang, kurang lebih 30 menit dari pusat kota Batu. Jalan menuju tempat ini menanjak dan berkelok-kelok. Di kiri kanan anda akan melihat pemandangan yang asri dan sejuk.

Jalan menuju lokasi ini cukup curam dan berkelok-kelok sehingga anda harus waspada dan fokus. Apalagi saat musim liburan, anda akan berhadapan dengan banyak mobil dan bus pariwisata. Objek wisata ini saya bilang lengkap, sangat berisi dan padat (waduhhhh...). Bagaimana tidak, namanya saja air terjun, tetapi di dalamnya anda akan menemukan taman-taman indah, rafting, paint ball, bahkan labirin yang lagi nge-hits.

Peta Air Terjun Cobanrondo
Peta Air Terjun Cobanrondo


Tiket masuk untuk wisata air terjun adalah IDR 15.000 per orang. Dengan harga tersebut anda akan dimanjakan oleh pemandangan yang menyejukan mata dan hati *hadeeeeehh*. Setelah melewati gerbang retribusi anda masih harus mengendarai kendaraan selama 10 menit hingga sampai di destinasi air terjun.

Air terjun Cobanrondo memiliki tinggi 84 meter pada ketinggian 1.135 mdpal. Suhu rata-rata daerah ini masuk dalam kategori sejuk yaitu 22 derajat celcius. Sumber mata air cobanrondo adalah Cemoro Dudo. Suasana sekitar air terjun sangat sejuk karena angin yang membawa buliran air. Bagi anda yang punya nyali boleh mandi di bawah air terjun dan ditempa oleh air yang jatuh.

Air Terjun Cobanrondo
Air Terjun Cobanrondo


1. Asal Usul
Nama Cobanrondo ternyata mempunyai sejarah. Coban = air terjun, rondo = janda. Untuk lebih lengkapnya baca tulisan ini. Ceritanya lumayan menyayat hati, kaya sinetron-sinetron Indonesia, hehehe



2. Satwa dan Tumbuhan
Suasana cubanrondo semakin menarik karena terdapat monyet dan lutung yang bergelantungan dan duduk-duduk di taman dengan santainya. Monyet dan lutung itu tidak sama, monyet berbulu abu-abu, sedangkan lutung hitam. Perhatiakan barang bawaan anda jangan sampai dicopet oleh satwa jahil yang satu ini.

Taman di cubanrondo dihias dengan berbagai tanaman dan bunga yang semakin memperindah pemandangan. Desidakan pula kursi-kursi taman yang mendukung bagi anda yang sedang pacaran *ciyeee*.

Taman Cobanrondo
Taman Cobanrondo
3. Labirin Cobanrondo

Labirin Cobanrondo
Labirin Cobanrondo

Ini dia yang sekarang lagi ngehits di instagram anak muda. Anda akan serasa bermain jadi bajak laut yang mencari jalan keluar dari gua harta karun. Tentu saja, harta karun yang didapatkan adalah foto kece dan like yang bejibun jumlahnya, maklum, saya juga masih muda.

4. Paket Wisata
Cubanrondo adalah salah satu bentuk pengelolaan tempat wisata yang baik dan terintegrasi. Di sini anda tidak hanya dapat menikmati air terjun, tetapi juga terdapat berbagai paket wisata seperti rafting, paintball, berkuda, sepeda gunung, dan lain-lain. Bagi anda yang ingin bermain outbond juga ada paket dengan banyak pilihan yang menarik dan menyenangkan.

Baca juga: Wisata Petik Apel di Batu, MalangAsiknya Wisata di Jatimpark 1